bagikan

Tuesday, 2 December 2014

Bunga dan Efek Psikologis



Fenomena memberi bunga untuk seseorang yang spesial adalah cara yang sering kita temui. Entah bunga yang terbuat dari plastik lalu disemprot parfum atau bunga yang asli, kebiasaan itu ada benarnya dan punya manfaat psikologis, setidak-setidaknya untuk orang yang menerimanya. 

Tak ada yang pernah bertanya apakah bunga benar-benar punya manfaat ataukah hanya simbol. Kalau sebagai simbol, tentu ia hanya penghubung. Tak berarti apa-apa dibanding realitas dibalik bunga itu. Bunga bisa mewakili perasaan emosional seseorang. Ada adagium “katakan dengan bunga”. Bunga menjadi perantara yang menghubungkan orang memberi dan orang yang menerima. Dengan bunga, sang pemberi ingin menegaskan bahwa ia punya sesuatu maksud. Dan tentu saja, penerima juga tahu bahwa ia sementara diberitahukan sesuatu melalui bunga itu.

Bunga bisa merujuk pada kebahagiaan atau pada kesedihan. Tapi untuk membatasi, uraian selanjutnya lebih pada arti kebahagiaan. Memberi bunga ternyata bukan hanya sebagai simbol. Bunga adalah kunci untuk membuka pintu agar otak mengeluarkan berbagai hormon yang berperan dalam membangkitkan rasa senang dan mood yang positif. Bahkan, setangkai bunga yang anda berika di malam minggu bisa membuat orang yang menerima akan merasakan rasa senang hingga hari rabu, 3 hari lamanya.

Manfaat memberi bunga menjadi pertanyaan yang mengganja dalam hati Jannet Haviland-Jones dari Departemen Psikologi pada State University of New Jersey. Bersama 3 orang rekannya, mereka melakukan 3 rangkaian penelitian. Pada studi pertama, diketahui bahwa bunga adalah mempengaruhi perilaku-perilaku positif. Wanita yang menerima bunga akan memperlihatkan senyum  Duchenne atau senyum yang benar-benar jujur. Dan, persaan positif itu masih dilaporkan oleh sampel hingga 3 hari sesudahnya. Pada studi kedua, wanita dan pria yang menerima bunga ketika berada di lift lebih memiliki sikap sosial yang positif ketibang stimulus lainnya. Pada studi ketiga, para wanita berusia di atas 55 tahun akan memperlihatkan suasana emosional yang positif. Dan, yang menakjubkan adalah bahwa memori episodik dari wanita-wanita 55 tahun akan kembali meningkat.

Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa bunga memiliki manfaat jangka panjang dalam mempengaruhi emosi dan sikap sosial yang positif serta meningkatkan memori episodik. Peneliti menyarankan agar bunga tidak hanya dijadikan hiasan saja tetapi sebaiknya juga digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat secara psikologis.Hasil riset ini dipublikasi pada jurnal Evolutionary Psychology pada tahun 2005.
Temuan ini penelitian ini menguatkan bahwa memberi setangkai bunga dihari ulang tahun atau valentine day atau malam minggu bukan hanya sekedar simbol. Setangkai bunga adalah kunci untuk membuka emosi positif.

NB: Kalau mau memberi bunga sebaiknya beli saja. Harga 10 ribu per tangkai tak sebanding dengan manfaatnya. Jangan memetik bunga yang ada di pekarangan rumah orang yang mau diberi. Syukur kalau tidak dikenali ibunya. Kalau dikenali, malah bisa tambah runyam dan pintu otak tak akan terbuka… OK.

Jadi kalo butuh Bunga.... INGAT CANNA BUNGA

No comments:

Post a Comment